Senin, 28 November 2011

belajar dari realita kehidupan

Ada seorang bapak bernama Pak X yang hidupnya lumayan susah. Beliau ini mempunyai anak Y dan Z. Anaknya yang Y adalah seorang penjual Minuman Jahe Hangat, sedangkan anaknya yang Z adalah seorang penjual Es Kelapa Muda. Kedua Anak Pak X ini sudah menikah semua. Pada suatu Hari Pak X ini sedang berpikir tentang kedua anaknya sehingga beliau ini menderita penyakit hipertensi yang bisa dibilang cukup parah. Sudah dibawa ke puskesmas dan rumah sakit tapi tidak sembuh-sembuh. Anaknya si Y dan Z juga ikut bingung dan susah. Apa sih yang menyebabkan penyakit dari Pak X ini ?

Pada suatu siang hari Pak X sedang duduk-duduk di teras rumahnya. Ia memikirkan mengapa siang ini begitu panas sekali sehingga membuat ia berkeringat. Setelah itu ia berpikir lagi.

“Hmmmm……Gimana yah Nasib anak saya Y kalo hari panas begini. Padahal anaknya lagi sakit dan butuh obat. Tapi kalo panas terik kayak gini siapa yang mau beli Jahe hangatnya yah ? ” Geram Pak X

Ia terus berpikir siang itu. Ia ingin sekali membantu anaknya Y yang anaknya sakit tapi ia sendiri untuk makan saja sulit. Apalagi mau membantu membelikan obat untuk cucunya tadi. Karena kecapekan dalam berpikir akhirnya Pak X tertidur di kursi terasnya. Tiba-tiba saja Pak X ini dibangunkan oleh bunyi hujan deras “Kretek…..kretek….kretek…..”

Akhirnya beliau masuk rumah. Lagi-lagi pak X ini di sore hari yang hujan kembali berpikir nasib anaknya ( Yah beginilah sayang orang tua kepada kita). Setelah Anaknya Y yang dipikirkan kali ini iya ganti memikirkan anaknya yang Z. Ia berpikir bagaimana nasib anaknya yang Z ini, mana laku dagangan es kelapa muda nya kalo hujan deras dan cuaca dingin seperti ini. Ia makin punya pikiran yang tidak karu-karuan. Ia memikirkan anaknya Y yang tadi sudah tidak laris, kali ini kok Z juga ga laku juga dagangannya. “Wah gimana nasib anak-anakku ini. Sementara aku sendiri untuk biaya hidupku sendiri saja aku tak mampu. Aku ini bapak macam apa.” gerutu Pak X.

Akhirnya pun Pak X jatuh sakit, Ia terkena hipertensi. Anaknya si Y dan Z tadi yang mendengar bapaknya sakit, mereka pun segera membawa ke rumah sakit dan puskesmas. Namun ternyata tidak ada hasilnya juga. Salah satu tetangga pak X ini ada yang dokter. Akhirnya pun ia mau memberikan pengobatan gratis pada Pak X ini.

Dokter ini bertanya pada Pak X, “Pak sebenarnya bapak ini kok bisa sakit kayak gini ? kenapa to pak ? Soalnya bapak ini kan udah berobat kemana-mana kok belum sembuh. Kayaknya sakit bapak ini ada yang aneh.” Tanya Pak dokter. ” Saya juga ga tahu pak dokter, kata pak X.” Kalo menurut saya, bapak ini sakit karena ada yang mengganjal pikiran bapak.” Jawab dokter. ” Iya Benar pak dokter, kata Pak X”. ” Memangnya apa yang mengganjal pikiran bapak ini ? tanya dokter”. “Begini Pak dokter saya ini kasihan sama anak-anak saya. Saya memikirkan anak saya si Y saat di panas terik. Saya berpikir apa dagangan si anak saya Y ini akan laku kalo panas terik begini. Karena hal itu saya jadi sedih. Belum lagi kalau hujan datang dan cuaca dingin merasuk, saya ganti memikirkan anak saya yang Z yang sedang jualan Es Kelapa Muda. Mana laku dagangan anak saya. Sementara saya sebagai bapak tidak bisa bertindak apa-apa”. Kata Pak X.

Lalu dokter itu tersenyum. “Pak, coba mulai sekarang anda balik pikiran anda. Jikalau sekarang saat panas terik, bapak pikirkan betapa larisnya dagangan anak anda yang Z, dan selain itu saat cuaca dingin dan hujan tiba, pikiran anda harus berbalik kepada anak anda yang Y yang sedang laris-larisnya jualan minuman jahe hangat”. Kata Pak dokter. Lalu Pak X itu mengangguk-angguk kepalanya.

Pak X pun mentaati sesuai anjuran dokter tadi. Akhirnya pun pak X sembuh dari sakit hipertensinya. Apa sih yang dapat kita petik dari cerita ini ? Kita harus senantiasa mensyukuri apa yang kita dapat saat ini, namun banyak sekali orang-orang yang lebih mendramatisir suatu musibah. Padahal mereka pada waktu yang sama juga mendapatkan sebuah berkah atau kebaikan. Tapi kita sebagai seringkali melupakan sebuah keberuntungan dan lebih mendramatisir suatu musibah yang datang kepada kita. Padahal jika kita mau mensyukuri apa yang telah kita dapat dan sabar serta tawakal saat musibah datang, Hidup kita lebih tenang.

sukses

" Anda dilahirkan untuk sukses. Banyak orang beranggapan bahwa kesuksesan itu sangat sulit diraih. Bahkan sebagian orang menjadi malas dan kurang percaya diri dalam memperjuangkan kesuksesan. Kesuksesan itu mudah diraih. Kesuksesan itu dapat dinikmati. Kesuksesan membutuhkan pengorbanan dan disiplin diri yang tinggi, tidak ada yang dapat menggantikannya selain kerja keras, dengan siapa Anda bergaul dan buku apa yang dibaca. Ada langkah-langkahnya, Anda hanya perlu mencoba meraihnya. Satu diantaranya, dengan belajar, berjuang, komitment kerja keras dan terus meningkatkan kemampuan diri dan jati diri. Dream (impian), adalah suatu keinginan yang menjadi tujuan (sasaran) cita-cita yang kuat dan bernilai, yang secara termotivasi akan kita raih/capai.

Sebuah Perjuangan Terbesar

Dua orang lelaki yang datang bertamu ke rumah seorang bijak tertegun keheranan. Mereka melihat si orang bijak sedang bekerja keras. Ia mengangkut air dalam ember kemudian menyikat lantai rumahnya. Keringatnya deras bercucuran. Menyaksikan keganjilan ini salah seorang lelaki ini bertanya, ''Apakah yang sedang engkau lakukan hai orang bijak?''

Orang bijak menjawab, ”Tadi aku kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat kepadaku. Aku memberikan banyak nasihat yang sangat bermanfaat bagi mereka. Merekapun tampak puas dan bahagia mendengar semua perkataanku. Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba aku merasa menjadi orang yang hebat. Kesombonganku mulai bermunculan. Karena itu, aku melakukan pekerjaan ini untuk membunuh perasaan sombongku itu.”

Para pembaca yang budiman, sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua yang benih-benihnya sering muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terbawah, sombong sering disebabkan karena faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih cantik, dan lebih terhormat daripada orang lain.

Di tingkat kedua, sombong sering disebabkan faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, lebih bijaksana dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.

Di tingkat ketiga, sombong sering disebabkan faktor kebaikan. Kita seringkali menganggap diri kita lebih berakhlak, lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan ini, semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi akan sangat mudah terlihat tetapi sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih yang halus di dalam hati kita.

Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan dan tidak pada tempatnya. Pada tataran yang wajar, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence). Namun, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Bahkan, seringkali batas antara bangga dan sombong tak terlalu jelas.

Diri kita sebenarnya terdiri atas dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan diri sejati di lain kutub. Pada saat dilahirkan ke dunia, kita sepenuhnya berada dalam kutub diri sejati, kita lahir dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Kita sama sekali bebas dari materi apapun. Tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, kita mulai memiliki berbagai kebutuhan materi. Bahkan, lebih dari sekedar yang kita butuhkan dalam hidup, kelima indra kita selalu mengatakan bahwa kita membutuhkan yang lebih banyak lagi.

Perjalanan hidup seringkali mengantarkan kita menuju kutub ego. Perjalanan inilah yang memperkenalkan kita kepada kesombongan, kerakusan, serta iri dan dengki. Ketiga sifat ini adalah akar segala permasalahan yang terjadi dalam sejarah umat manusia.

Perjuangan melawan kesombongan sebenarnya adalah perjuangan menarik diri kita ke kutub diri sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya ada dua perubahan paradigma yang perlu Anda lakukan. Pertama, Anda perlu menyadari bahwa hakikat manusia adalah diri sejati, kita bukanlah makhluk fisik tetapi makhluk spiritual.

Diri sejati kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah syarat kita untuk hidup di dunia. Kita lahir tanpa membawa apa-apa, dan kita mati pun tanpa membawa apa-apa. Pandangan seperti ini akan membuat Anda melihat siapapun sebagai manusia yang sama. Anda tidak akan lagi tertipu oleh penampilan, kecantikan, dan segala ''tampak luar'' yang lain. Yang kini Anda lihat adalah ''tampak dalam.'' Pandangan seperti ini sudah pasti akan menjauhkan Anda dari berbagai kesombongan.

Kedua, Anda perlu menyadari bahwa apapun perbuatan baik yang Anda lakukan, semuanya itu semata-mata adalah untuk diri Anda sendiri. Anda menolong orang untuk kebaikan Anda sendiri. Anda memberikan sesuatu kepada orang lain adalah untuk Anda sendiri.

Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi: Energi yang Anda berikan kepada dunia tak akan pernah hilang. Energi itu akan kembali kepada Anda dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang Anda lakukan pasti akan kembali kepada Anda dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, perasaan bermakna maupun kepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap berbuat baik pada orang lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apalagi yang harus kita sombongkan?

Perjalanan menuju kepemimpinan senantiasa dimulai dengan mengalahkan ego dan kesombongan. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ujiannya adalah pada pemilu kali ini. Para ''reformis'' yang mengklaim dirinya layak menjadi presiden sudah saatnya duduk bersama dan mengalahkan egonya masing-masing. Tanpa mengalahkan ego ini, mustahil mereka bisa menang. Kalau ini yang terjadi, jangan-jangan bangsa kita akan kembali dipimpin orang-orang yang tidak amanah dan hanya mementingkan dirinya sendiri.

Sumber: Sebuah Perjuangan Terbesar oleh Arvan Pradiansyah, pengamat kepemimpinan dan penulis buku You Are A Leader!

you are my spesial

Suatu hari seorang penceramah terkenal membuka seminarnya dengan cara yang unik. Sambil memegang uang pecahan Rp. 100.000,00.- ia bertanya kepada hadirin, "Siapa yang mau uang ini?" Tampak banyak tangan diacungkan. Pertanda banyak minat.

"Saya akan berikan ini kepada salah satu dari Anda sekalian, tapi sebelumnya perkenankanlah saya melakukan ini."

Ia berdiri mendekati hadirin. Uang itu diremas-remas dengan tangannya sampai berlipat-lipat. Lalu bertanya lagi,"Siapa yang masih mau uang ini?" Jumlah tangan yang teracung tak berkurang.

"Baiklah," jawabnya, "Apa jadinya bila saya melakukan ini?" ujarnya sambil menjatuhkan uang itu ke lantai dan menginjak2nya dengan sepatunya. Meski masih utuh, kini uang itu jadi amat kotor dan tak mulus lagi.

"Nah, apakah sekarang masih ada yang berminat?" Tangan-tangan yang mengacung masih tetap banyak.

"Hadirin sekalian, Anda baru saja menghadapi sebuah pelajaran penting. Apapun yang terjadi dengan uang ini, anda masih berminat karena apa yang saya lakukan tidak akan mengurangi nilainya. Biarpun lecek dan kotor, uang itu tetap bernilai Rp. 100.000,00.-

Dalam kehidupan ini kita pernah beberapa kali terjatuh, terkoyak, dan berlepotan kotoran akibat keputusan yang kita buat dan situasi yang menerpa kita. Dalam kondisi seperti itu, kita merasa tak berharga, tak berarti.

Padahal apapun yang telah dan akan terjadi, Anda tidak pernah akan kehilangan nilai di mata mereka yang mencintai Anda, terlebih di mata Tuhan.

Jangan pernah lupa - Anda spesial...!!!

GOD bless you...

Minggu, 27 November 2011

perjuangan seorang ibu

Menggambarkan sosok seorang single mother dalam berjuang bersama anaknya yang masih kecil untuk melawan kanker ganas.



Balapan bertelanjang kaki, Cyndie mendorong putranya Derek Madsen (10) naik dan turun lorong di UC Davis Medical Center di Sacramento pada 21 Juni 2005. Cyndie berusaha mengalihkan perhatian Derek selama menunggu ekstraksi sumsum tulang. Dokter ingin menentukan apakah ia memenuhi syarat untuk transplantasi Blood Cell Stem, dengan harapan terbaik untuk mengalahkan neuroblastoma, kanker masa kanak-kanak yang langka, yang didiagnosis padaNovember 2004.






Cyndie, memeluk Derek pada tanggal 25 Juli 2005, setelah mengetahui Derek membutuhkan operasi untuk mengangkat tumor kanker di perutnya. Cyndie tampak emosional, “Bagaimana ia bisa mempertahankan pekerjaannya dan melakukan ini?” dia mulai bertanya-tanya.


Tak lama setelah ulang tahun Derek ke 11 dan Cyndie ke 40, Derek ditemani oleh saudaranya Mikha Moffe, 17, kiri, dan ibu Cyndie, kanan, Derek mendapatkan tato dalam persiapan untuk terapi radiasi pada 30 November 2005. Mikha sering menemani Derek dalam perawatan meskipun sibuk sekolah.





Menyadari bahwa Derek mungkin tidak akan pernah mempunyai kesempatan untuk mendapatkan SIM-nya, Cyndie membiarkan dia menyetir naik turun jalan di West Sacramento. Pada hari yang sama, 9 Februari 2006, Cyndie bertemu untuk pertama kalinya dengan pekerja dari rumah sakit yang kemudian selalu menjaga Derek dirumah, dan Cyndie menyadari tinggal sedikit waktu yang tersisa untuk Derek.




Derek menangis setelah berargumen dengan Cyndie di UC Davis Cancer Center on Feb 14, 2006. Dia dan Dr William Hall berpendapat bahwa Derek harus memiliki serangkaian perawatan radiasi untuk mengecilkan tumor menyebar ke seluruh tubuh dan meringankan rasa sakit. “Derek, kamu mungkin tidak akan bertahan jika kamu tidak melakukan ini,” Cyndie berkata pada anaknya. Derek berteriak: “Aku tidak peduli! Bawa aku pulang. Aku sudah selesai, Bu. Apakah Ibu mendengarkan saya? Aku sudah selesai.”




yndie menghibur sahabatnya, Kelly Whysong [kiri] pada 24 April 2006, khawatir "waktu" Derek sudah dekat, Cyndie menulis surat kepada Derek tentang betapa beraninya dia selama perjuangan melawan kanker. Dia membacakan kepada putra bungsunya berulang kali, berharap ia masih dapat mengerti.



Setelah meletakkan bunga di samping kepala anaknya, Cyndie menangis terisak-isak jatuh ke lantai pada tanggal 25 April, sahabatnya, Kelly Whysong, kiri, dan teman yang lain, Nick Rocha, menenangkannya. Derek terlalu lemah untuk mengenali kehadiran ibunya.


Derek memiliki energi terakhir setelah berhari-hari Cyndie menjaganya di samping tempat tidurnya. Dia membantu anaknya yang kesakitan berjalan pada 26 April. Sebuah kanker tumor diperut Derek membesar begitu cepat sehingga celananya tidak muat lagi. Tumor lain di otaknya mengganggu penglihatannya membuat sulitnya bernavigasi dirumah kontrakan mereka.


Derek menolak untuk minum obat karena ia takut merusak organnya lebih parah. Ia mengamuk pada ibunya pada 28 April, menyalahkan dia karena tidak membuatnya lebih sehat. “Kamu harus menenangkan diri dan bantu saya untuk membantu kamu,” kata Cyndie.



Derek mencium ibunya di Relay for Life Benefit, bersama saudara perempuannya yang berumur 6 tahun, Brianna. Cyndie merekrut banyak relawan untuk acara itu. Sebelum perlombaan, Cyndie berbicara kepada penonton betapa ia bangga dengan keberanian putranya selama melawan kanker.


Cyndie memegang Derek pada 8 Mei. Dia sedang dalam pengobatan yang menghambat kemampuan bicaranya dan selalu terbangun di malam hari. Cyndie menghabiskan hampir setiap saat hari di sisinya kecuali beberapa menit sementara perawat rumah sakit mengurusnya, “Aku sangat lelah tapi aku harus melakukan ini. Dia akan memanggil nama saya dan selalu mengharapkan saya untuk berada disebelahnya,” kata Cyndie.


Dalam upaya untuk mengajak Derek keluar, Cyndie mendorongnya melalui pintu depan melewati gambar-gambar dan kartu diberikan kepada anaknya oleh teman-teman sekelasnya di SD Pulau Bridgeway. “Sama seperti bayi yang baru lahir, ia perlu untuk keluar dan menghirup udara segar,” katanya. Itu adalah perjalanan terakhir di luar rumah.


Cyndie melawan tangis emosinya pada tanggal 10 Mei, saat dia bersiap menguras kateter Derek dengan larutan garam sebelum perawat Sue Kirkpatrick [kiri] memberikan obat penenang yang akan memberikan Derek kematian yang damai. “Aku tahu dalam hatiku, aku sudah melakukan semua yang saya bisa,” kata Cyndie.



Cyndie menimang Derek dengan lagu, “Because We Believe,” yang di putar di CD. Ia bernyanyi berbisik bersamaan dengan Andrea Bocelli. “Sekali dalam setiap kehidupan, Ada saatnya, Kita berjalan keluar sendirian, Dan ke dalam cahaya …” Dari kiri, teman-teman keluarga Ashley Berger, Amy Whysong Morgan dan Kelly menenangkan Cyndie yang sedang berkata kepada Derek, “Tidak apa-apa, Sayang. Aku mencintaimu, anakku yang kecil. Aku mencintaimu, anakku yang pemberani. Aku cinta kamu. Aku mencintaimu.” Derek meninggal segera setelah di pelukan ibunya pada 10 Mei 2006.


Cyndie memimpin peti mati Derek untuk penguburan dengan bantuan dari putra-putranya Anthony Moffe [depan] Mikha Moffe [sebrangnya] dan Vincent Morris [yg tidak terlihat] dan juga beberapa teman. “Aku akan selamanya mengenangmu dalam hatiku dan mengingatkan orang lain untuk memberikan waktu mereka, energi dan dukungan kepada keluarga lain seperti kita,” kata Cyndie di pemakaman. Derek dimakamkan di Mount Vernon Memorial Park di Fair Oaks, California, pada 19 Mei 2006.

sebuah kisah yang sangat menginspirasi, berbagai pelajaran didapat dari kisah ini, pelajaran mengenai perjuangan, pelajaran mengenai kasih ibu, juga pelajaran mengenai tidak pernah menyerah.

sumber : http://wahw33d.blogspot.com/2010/04/kisah-nyata-perjuangan-seorang-ibu.html#ixzz1eyr6ifuC

Selasa, 15 November 2011

kaulah segalanya

KAU BAPA YANG MENGASIHIKU
KUASA-MU MEMULIHKANKU
HATI YANG BARU KAU BERIKAN
UNTUK KU DAPAT MELIHAT

RENCANA-MU INDAH BAGIKU
KAU ADA DI S'TIAP JALANKU
HATIKU HAUS DAN LAPAR
AKAN ENGKAU

REFF:
KAULAH SEGALANYA DI DALAM HIDUPKU
KERAJAAN-MU KEBENARAN-MU ITU BAGIANKU
KAULAH YANG KU PANDANG SELAMA HIDUPKU
MENGASIHI-MU MEMULIAKAN-MU
BAPA DAN RAJAKU

sperti bapa sayang anaknya

Bapa besar sungguh kasih setiaMu
Nyata sungguh perlindunganMu
Tak satu kuasa mampu pisahkan
Aku dari kasihMu


Bapa ajar ku s’lalu hormatiMu
Ajarku s’turut perintahMu
B’rikanku hati ‘tuk menyembahMu
Dan bersyukur s’tiap waktu


Reff :
S’perti Bapa sayang anakNya
Demikianlah Engkau mengasihiku
Kau jadikan biji mataMu
Kau berikan s’mua yang ada padaMu


S’perti Bapa sayang anakNya
Demikianlah Kau menuntun langkahku
Hari depan indah Kau beri

RancanganMu yang terbaik bagiku

cara pandang tentang hidup

CARA PANDANG TERHADAP BEBAN HIDUP
oleh Dessi Martini Panjaitan pada 11 Juli 2009 jam 21:06

Bukan berat Beban yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita memikul
beban tersebut.
Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey
mengangkat segelas
air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira
segelas air ini?"

Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr."Ini bukanlah masalah
berat absolutnya,
tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya
memegangnya selama 1
jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1
hari penuh, mungkin anda
harus memanggilkan ambulans untuk saya.Beratnya sebenarnya sama, tapi
semakin lama saya
memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."

"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan
mampu membawanya
lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey. "Apa yang
harus kita lakukan adalah
meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".
Kita harus meninggalkan
beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu
membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban
pekerjaan. Jangan bawa
pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada
dipundak anda hari ini, coba
tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil
lagi.

Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya...!! Hal
terindah dan terbaik
di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh
di relung hati kita.

Start the day with smile and have a good day........

share

Kita selalu TERTIPU oleh keindahan di luar dan tidak tahu realita yg di dalam.

Semua orang punya CERITA DUKA.

Begitulah hakekat hidup.

Jangan mengeluh karena masalah. HAYATI lah makna di balik semua masalah, maka semua masalah akan membuat hidup menjadi BERMAKNA!

Apapun masalah itu kita harus selalu BERSYUKUR apa yg telah kita dapati dan kita harus berani menjalani dan menghadapinya..

NIKMATI yg Ada sebagai Berkat Terindah & Selalulah Bersyukur.

Itulah KEBAHAGIAAN SEJATI

weewww

The best thing about tonight's that we're not fighting
Could it be that we have been this way before
I know you don't think that I am trying
I know you're wearing thin down to the core

But hold your breathe
Because tonight will be the night
That I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind
Or I won't live to see another day
I swear it's true
Because a girl like you is impossible to find
You're impossible to find

This is not what I intended
I always swore to you I'd never fall apart
You always thought that I was stronger
I may have failed but I have loved you from the start

Oh, But hold your breathe
Because tonight will be the night
That I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind
Or I won't live to see another day
I swear it's true
Because a girl like you is impossible to find
It's impossible
So breathe in so deep
Breathe me in
I'm yours to keep
And hold on to your words
Cause talk is cheap
And remember me tonight
When you're asleep

Because tonight will be the night
That I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind
Or I won't live to see another day
I swear it's true
Because a girl like you is impossible to find

Tonight will be the night
That I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind
Or I won't live to see another day
I swear it's true
Because a girl like you is impossible to find

ke agungan nya

Berpacaran adalah konsep masyarakat modern, artinya baru beberapa puluh tahun inilah kita mengenal konsep tersebut. Di masa lampau hal ini tidak di kenal karena perkawinan biasanya diatur oleh pihak keluarga atau orang tua kedua belah pihak. Mengapa demikian?

Karena memang perkawinan bukan cuma masalah pribadi kedua orang yang terlibat saja, melainkan mempunyai dampak yang luas kepada keluarga dan seluruh masyarakat sekitarnya. Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa suatu perubahan besar bagi generasi muda, mereka belajar bersama dan bergaul bersama dan menuju kedewasaan bersama. Dalam pergaulan sering kali berkembang pada hubungan-hubungan yang khusus yang menjurus ke pada persahabatan atau kepada pacaran.


Arti dari pacaran

Pacaran adalah dampak dari pergaulan sehingga munculah hubungan (muda-mudi), dua orang yang tidak sejenis, berdasarkan rasa cinta. Jadi berpacaran adalah suatu proses di mana seorang laki-laki dan perempuan menjajaki kemungkinan adanya kesepadanan di antara mereka berdua yang dapat dilanjutkan ke dalam perkawinan. Jadi apabila kita melihat pengertian di atas, maka berpacaran itu bukanlah sekedar bersenang-senang melampiaskan nafsu, mengisi kekosongan, tetapi di dalam berpacaran itu ada suatu keseriusan dan kesungguhan untuk menjalin hubungan kedua belah pihak, yang menuju kepada suatu pertunangan. Namun pada umumnya orang salah menginterpretasikan persepsi pacaran yang sesungguhnya yaitu dengan cara menyalah gunakan praktek berpacaran itu sendiri, sehingga menimbulkan dampak yang negatif dan tidak jarang kedua belah pihak saling merugikan, misalnya:

Ganti-ganti pacar
Saling mendewakan
Melampiaskan nafsu seksual yang tidak wajar dan belum saatnya di lakukan pada tahap itu.

Sayangnya banyak orang terburu-buru dalam proses ini, sehingga masih terlalu muda, sudah ada remaja yang jatuh cinta dan bahkan merasa yakin bahwa orang yang diidamkan itu pasti merupakan pasangan hidupnya, ada juga pada masa pacaran orang sudah memanggil papi dan mami. Padahal belum tentu mereka akan menjadi suami istri. Apa yang terjadi apabila ternyata hubungan tersebut putus! Yang terjadi adalah kepahitan dan kekecewaan yang sangat mendalam karena seolah-olah seluruh harapan sudah ditumpahkan kepada sang pacar. Pacaran berbeda dengan persahabatan, pertunangan, dan pernikahan karena pacaran adalah hubungan dua orang yang tidak sejenis berdasarkan cinta. Persahabatan berlangsung antara dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan yang lebih baik. Pertunangan adalah suatu masa yang lebih mendalam dari pada masa berpacaran. Dalam masa ini, suatu pasangan sudah tiba pada tahap perencanaan yang lebih matang untuk memasuki kehidupan keluarga. Pernikahan adalah bersatunya dua lawan jenis menjadi satu daging dan menjadi satu lembaga yaitu Keluarga.


Pacaran menurut Alkitab

Telah dikatakan dalam Bab I bahwa pacaran itu adalah konsep masyarakat modern, dan secara tertulis Alkitab tidak pernah menyinggung soal kata pacaran ini, tetapi ada kisah-kisah dalam Alkitab yang menceritakan kisah hidup seorang pemuda yang begitu sangat mencintai seorang wanita, namanya Yakub (Kej. 29:18). Kisah ini memang tidak dicatat secara terperinci bagaimana sikap kedua insan ini, tetapi yang jelas Yakub mendapatkan Rahel, setelah ia bekerja dengan penuh kesungguhan selama tujuh tahun tujuh hari, tetapi ia harus menambah selama tujuh tahun lagi. Ini membutuhkan suatu ketabahan/kesabaran yang luar biasa. Dalam perjanjian baru mengenai pacaran ini hanya tersirat yaitu bagaimana sikap seorang Kristen misalnya (Roma 12:20) dimana sistim pacaran dunia tidak dapat dipakai oleh seorang Kristen ketika ia ada pada masa-masa pacaran. Dipihak lain Paulus menasihatkan anak didiknya Timotius yang masih muda itu supaya bisa jadi teladan dari hal percaya, perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian agar orang tidak melihat atau menganggap rendah Timotius masih muda itu. Melihat hal-hal diatas, maka mari kita melihat bagaimana cara anak Tuhan berpacaran menurut konsep Alkitabiah:

Pacaran itu harus didasari Kasih Allah.
Apa tujuan kita pacaran? Apakah hanya mengisi kekosongan dalam hidup kita, keinginan dalam hidup kita, keinginan mata atau hal-hal yang menyangkut kepada kepuasan diri sendiri, dimana yang menjadi pusat perhatian hanya pada diri sendiri. Sehingga pada masa pacaran timbul istilah bahwa dunia ini hanya milik mereka berdua, dan tai gigipun akan rasa coklat...dan sebagainya,....dsb.

Orang dunia mengatakan bahwa asmara itu adalah cinta dan itu sangat dibutuhkan bagi orang yang berada pada masa pacaran. Menurut kamus, asmara itu mempunyai dua pengertian yaitu:

Cinta Kasih
Cinta birahi, dimana seorang anak muda digoda dan tergila-gila pada pasangannya.

Pada dasarnya asmara itu bukan cinta, karena asmara itu naksir/keinginan yang semua ini berpusat pada diri sendiri. Cinta kasih atau Kasih itu menurut Alkitab bisa kita baca dalam I Korintus 13:4-7. Cinta yang benar tidak dapat dijadikan topeng untuk satu maksud dan motivasi tertentu, cinta yang benar tidak mementingkan diri sendiri, melainkan mengutamakan orang lain. Jadi asmara itu tidak sama dengan cinta sebab dampak dari asmara itu adalah kebalikan dari makna cinta yang sebenarnya. Yes. 13:16, 18, ini merupakan ucapan Tuhan kepada Babil, di mana anak-anak muda tidak perduli lagi terhadap Kudusnya pernikahan itu. Sehingga dampaknya kebebasan seks, adanya pengguguran kandungan dsb.

Asmara itu hanya berpusat pada diri sendiri dan biasanya diiringi dengan nafsu (seks) dan itulah adalah dosa. Mat. 5:28, menginginkannya saja sudah berzina. Simpati itu bisa saja tetapi naksir itu tidak boleh. Jadi pacaran yang benar harus berorentasi pada kasih akan Allah, dimana kepentingan Allah yang harus diutamakan atau diprioritaskan dalam hubungan pacaran itu. Kita harus menunjukkan gaya hidup yang disetujui oleh Allah, bukan berpusat pada diri sendiri. Kasih akan Allah ini membuat kita mengikuti atuaran main yang Allah berikan, diantaranya :II Korintus 6:14 ....

Meskipun pada tingkat tubuh dan jiwa pasangan yang tidak seimbang itu dapat bersatu, namun dalam tingkat roh terjadi kekosongan. Pasangan itu tidak dapat berdoa bersama-sama dan tidak dapat menyelesaikan masalah-masalah yang menggoncangkan hubungan mereka dengan Tuhan. Akibat dari hal ini kepentingan pribadi akan didahulukan dari kepentingan Allah.

Jika berpacaran yang benar harus didasari kasih akan Allah, maka dalam hal berpacaran kita harus berani bertanya kepada Tuhan, mengapa demikian? Karena pacaran itu merupakan suatu persiapan kita masuk pada pertunangan dan pernikahan. Jika pacaran itu didasari atas diri kita sendiri, itu seringkali membawa hasil kekecewaan, misalnya ketika kita mengambil sikap memutuskan dia; syukur bila yang kita putuskan itu tidak kecewa, tetapi apabila ia merasa kecewa/sakit hati maka itu berarti kita telah melakukan pembunuhan dan bisa jadi pasangan kita itu akan meninggalkan Tuhan bahkan menjadi murtad. Ini berarti kita berdosa kepada Tuhan. Percayailah Allah dalam segala hal karena Ia itu Maha Tahu yang tentunya tahu apa yang menjadi kerinduan /kebutuhan kita bahkan Ia menjanjikan masa depan yang penuh harapan, lihatlah Yeremia 29:11; Amsal 23:18. Jadi pacaran yang benar harus di dasari dengan Kasih Allah sehingga orientasi pergaulan itu hanya ada di dalam tubuh Kristus. Bukan berdua-berdua, karena akibat dari berdua-duaan itu 'nenek bilang...berbahaya'.

Harus mengikuti standar moral Alkitab.
Apakah dalam berpacaran dibenarkan perpegangan tangan, berciuman, bermesraan dsb? Telah dikatakan tadi dalam Roma 12:12 bahwa jangan kita menjadi serupa dengan dunia atau dengan kata lain jangan berpacaran ala orang dunia. Berpacaran cara duniawi berbeda dengan berpacaran yang Alkitab/ berpacaran yang bertanggung jawab kepada Tuhan. Perbedaannya yaitu:

Pacaran duniawi bertujuan mencari pengalaman dan kenikmatan dalam hubungan cinta dengan pertimbangan : mungkin besok sudah mencari pacar baru lagi. Pacaran yang bertanggung jawab kepada Tuhan melihat hubungan pacaran sebagai kemungkinan titik tolak yang menuju lorong rumah Nikah.

Pacaran duniawi memanfaatkan tubuh pasangannya untuk memuaskan perasaan seksual, mula-mula pada tingkat ciuman dan pelukan, namun kemudian gampang menjurus kepada tingkat hubungan seksual. Pacaran yang bertanggung jawab kepada Tuhan melihat Tubuh pasanganya sebagai rumah kediaman Roh Kudus (I Korintus 3;16) yang dikagumi dan di hargai sebagai ciptaan Allah yang nanti di miliki dalam rumah nikah, dimana mereka saling menerima satu dengan yang lain dari tangan Tuhan.

Pacaran duniawi, berorientasi masa kini (sekarang)

Oleh karena itu sering mengakibatkan luka-luka yang dalam, bila terjadi perpisahan. Pacaran yang bertanggung jawab kepada Tuhan berorientasi pada masa depan (hari esok). Mereka membatasi segala hubungan intim jasmani dengan kesadaran bahwa pacaran ini belum mengikat. Masing-masing harus dapat melepaskan satu dengan yang lainnya (bila terjadi ketidak cocokan) tanpa saling melukai.

Standar Alkitab tentang pacaran yaitu I Tesalonika 4:3 yaitu Allah berkehendak supaya kita ada dalam kekudusan. Jangan merusak Bait Allah yang di dalamnya Roh Allah bertahta. Mat. 5:27-28; Kid. 2:7; 3:5 ;8:4. Efesus 4:27 mengatakan janganlah beri kesempatan pada iblis sebab dengan kita membuka celah berarti kita telah memberi kesempatan untuk melakukan sesuatu yang tidak Allah kehendaki. Dosa seks akan membawa kita perlahan-lahan masuk pada dunia free seks. Hubungan badani (senggama) antara lawan jenis itu tidak akan berlangsung ketika dua pasangan itu baru mengenal. Ciuman dan pelukan antara seorang pemuda dan pemudi merupakan kontak fisik untuk mendapatkan seksuil dan kenikmatan. Ada empat tingkat intensitas hubungan fisik, di mulai dari yang paling lemah sampai yang paling kuat. Keempat tingkat tersebut ialah:

Berpegangan tangan.
Saling memeluk, tetapi tangan masih diluar baju.
Berciuman
Saling membelai dengan tangan di dalam baju.

Ransangan seksuil yang terus menerus akan menciptakan dorongan biologis yang terus memuncak. Ketika dorongan seks menggebu-gebu, kedewasaan, kecerdasan, dan pendirian-pendirian serta iman seringkali tidak berfungsi, atau tersingkir untuk sementara. Banyak pasangan muda berkata bahwa ciuman itu normal, karenan ciuman itu adalah kenikmatan pada masa pacaran dan dianggap akan lebih mengikat tali kasih antara dua belah pihak. Itu adalah pendapat yang sangat keliru karena Alkitab memberikan penjelasan bahwa dampak dari hubungan itu akan membuat seorang merasa bersalah bahkan bisa merubah sayang itu menjadi benci. Contoh II Samuel 13:1-15. Cerita ini mengisahkan anak-anak Daud yaitu Amnon dan Tamar di mana Amnon begitu mencintai Tamar, sampai-sampai ia jatuh sakit karena keinginannya untuk memiliki Tamar. Tetapi pada ayat 15 menceritakan setelah mereka jatuh pada dosa seks, timbullah suatu kebencian dalam diri Amnon terhadap Tamar, ini berarti bercumbuan bukan merupakan jaminan akan cinta sejati.

Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus (Ef. 4:17-21) supaya anak Tuhan jangan jatuh pada hal berciuman dan lain-lain yang merangsang dalam masa berpacaran karena itu bertentangan dengan Alkitab. Dengan demikian orang-orang Kristen harus menghindari percumbuan dalam masa berpacaran, sebab tindakan tersebut merupakan penyerahan diri kepada seksualitas, membiarkan hawa nafsu berperan, yang nantinya akan membawa kepada kecemaran dan pelanggaran kehendak Allah. Lebih jauh lagi pengajaran-pengajaran moral Paulus kepada anak muda Kristen di mana saja. I Timotius 5:22 bagian akhir "jagalah kemurnian dirimu". Yesaya 5:20 celakalah yang mengatakan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat. Wahyu 18:2-3 keindahan tubuh telah dipakai setan untuk menghancurkan nilai-nilai iman Kristen. Akhirnya kita akan melihat hubungan seksual muda-mudi sebelum pernikahan dalam konteks Alkitabiah yaitu:
Dalam perjanjian Lama Ulangan 22:13-30 Ungkapan ini menunjukkan betapa tingginya nilai keperawanan, Amsal 7:1327.
Dalam Perjanjian Baru I Korintus 6:10 Hubungan seksual diluar pernikahan adalah percabulan. I Korintus 6:13,18,19 Jauhkan dirimu dari percabulan, tubuh kita bukan untuk percabulan.

Hubungan seksual diluar nikah bukan hanya masalah pribadi melainkan mengikutsertakan Tuhan, I Tesalonika 4:3-5,8. Jadi berpacaran itu mempunyai batas-batas tersendiri, karena pacaran itu tidak sama dengan pertunangan dan perkawinan. Artinya sang pacar itu bukanlah suami atau isteri sehingga tidak boleh diperlakukan demikian. Oleh karena itu ada baiknya apabila orang berpacaran pergi bersama-sama dengan teman-teman atau anggota keluarga yang lain sehingga selalu ada rem yang mampu mengendalikan semua tingkah laku.




Kesimpulan
Agar pemuda-pemudi di dalam Kristus tidak berdiri dengan menangis dan menyesal pada puing-puing ketentuan yang mereka sudah setujui bersama pada awal hubungan mereka, haruslah mereka berorientasi dalam segala pergaulan mereka kepada ke empat nasihat Firman Tuhan yaitu:

Berdoalah senantiasa, I Tes. 5:17; khususnya pada waktu pacaran Ucapkanlah syukur senantiasa atas segala sesuatu, Ef. 5:20; apakah semua pengalaman pada waktu berpacaran menimbulkan ucapan syukur?

Lakukanlah segala sesuatu berdasarkan iman, Roma 14:23 setiap langkah dalam hubungan pacaran mempunyai dimensi ke atas yaitu tanggung jawab kepada Tuhan.

Pandanglah tubuhmu dan tubuhnya adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu. Kamu bukanlah milik kamu sendiri, kamu sudah dibeli! Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu ( I Korintus 6:19-20)

Dalam KeagunganNya...