ANAK MANUSIA ADALAH TUHAN, BAHKAN ATAS HARI SABAT
(Bacaan Injil Misa Kudus, Peringatan S. Antonius, Abas, Selasa 17-1-12)

Bacaan Pertama: 1Sam 16:1-13; Mazmur Tanggapan: Mzm 89:20-22,27-28
Seperti orang-orang Farisi yang telah salah sasaran karena berpikir cuma di sekitar parameter-parameter legalistik, kita pun dapat saja membatasi jenis istirahat yang Allah ingin berikan kepada kita. Menjalankan hari Sabat bagi kita mungkin berarti suatu hari bebas dari kerja, tetapi kita tetap saja tidak mengambil kesempatan untuk mengalami istirahat dan penyegaran kembali dalam hadirat Allah.
Pada hari istirahat ini Allah ingin memberikan kepada kita sesuatu yang jauh melampaui harapan-harapan kita yang biasa. Beristirahat secara tepat pada hari Sabat bukanlah sekadar tidak melakukan apa-apa demi ketaatan kepada perintah-perintah Allah. Kita mengalami istirahat Sabat yang penuh apabila kita memperkenankan Yesus melimpahi kita secara lebih lagi dengan cintakasih dan rahmat-Nya. Ini adalah roh dari hukum, dan inilah jenis istirahat yang ditawarkan Yesus kepada para murid-Nya.

Bahkan sekarang pun, pemikiran bahwa doa adalah cara Allah melayani kita sulit untuk dipahami. Kita dapat saja berpikir bahwa istirahat Sabat hanyalah untuk mengikuti aturan-aturan Allah, padahal berada bersama Yesus adalah tujuan sejati dari Sabat itu. Susahnya dalam hal orang Farisi adalah bahwa mereka begitu penuh dengan ide-ide mereka sendiri tentang Sabat, sehingga luput melihat kehidupan yang Yesus mau berikan kepada mereka. Tidak saja mereka melihat kesalahan pada Yesus, mereka pun menghalang-halangi orang lain untuk mengalami istirahat-Nya.
DOA: Tuhan
Yesus, kami ingin mengalami istirahat Sabat-Mu. Tolonglah kami agar
dapat menerima segala anugerah yang Engkau ingin berikan kepada kami.
Ajarlah kami untuk menerima kehidupan dan penyegaran kembali dari-Mu
pada saat-saat kami bekerja maupun pada saat-saat kami beristirahat.
Amin.
refrensi http://sangsabda.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar